Nikmatilah Pernikahanmu

Bacaan : Amsal 5:7-23
————————————————–
5:7 Sebab itu, hai anak-anak, dengarkanlah aku, janganlah kamu menyimpang dari pada perkataan mulutku.

5:8 Jauhkanlah jalanmu dari pada dia, dan janganlah menghampiri pintu rumahnya,

5:9 supaya engkau jangan menyerahkan keremajaanmu kepada orang lain, dan tahun-tahun umurmu kepada orang kejam;

5:10 supaya orang lain jangan mengenyangkan diri dengan kekayaanmu, dan hasil susah payahmu jangan masuk ke rumah orang yang tidak dikenal

5:11 dan pada akhirnya engkau akan mengeluh, kalau daging dan tubuhmu habis binasa,

5:12 lalu engkau akan berkata: “Ah, mengapa aku benci kepada didikan, dan hatiku menolak teguran;

5:13 mengapa aku tidak mendengarkan suara guru-guruku, dan tidak mengarahkan telingaku kepada pengajar-pengajarku?

5:14 Aku nyaris terjerumus ke dalam tiap malapetaka di tengah-tengah jemaah dan perkumpulan.”

5:15 Minumlah air dari kulahmu sendiri, minumlah air dari sumurmu yang membual.

5:16 Patutkah mata airmu meluap ke luar seperti batang-batang air ke lapangan-lapangan?

5:17 Biarlah itu menjadi kepunyaanmu sendiri, jangan juga menjadi kepunyaan orang lain.

5:18 Diberkatilah kiranya sendangmu, bersukacitalah dengan isteri masa mudamu:

5:19 rusa yang manis, kijang yang jelita; biarlah buah dadanya selalu memuaskan engkau, dan engkau senantiasa berahi karena cintanya.

5:20 Hai anakku, mengapa engkau berahi akan perempuan jalang, dan mendekap dada perempuan asing?

5:21 Karena segala jalan orang terbuka di depan mata TUHAN, dan segala langkah orang diawasi-Nya.

5:22 Orang fasik tertangkap dalam kejahatannya, dan terjerat dalam tali dosanya sendiri.

5:23 Ia mati, karena tidak menerima didikan dan karena kebodohannya yang besar ia tersesat.
————————————————–

Sungguh mahal harga yang harus dibayar billa orang jatuh ke dalam dosa seksual. Bukan saja tenaga dan masa muda menjadi sia-sia karena diserahkan kepada orang kejam (9), tetapi semua kekayaan yang telah dikumpulkan dengan segala jerih payah juga akan jatuh kepada orang tak dikenal (10). Bahkan tubuh pun akan habis binasa (11). Ketika semua itu terjadi maka penyesalan pasti akan datang (12-13), tetapi penyesalan sudah terlambat karena malapetaka telah menimpa dan nama baik sudah rusak (14). Maka yang paling baik untuk dilakukan adalah menjaga kekudusan pernikahan.

Pertahanan terbaik terhadap rayuan perempuan jalang adalah relasi indah dengan istri yang dikasihi. Kepuasan seorang suami harus didapatkan hanya dari isteri sendiri dan bukan dari tempat lain (15-17). Seorang suami seharusnya hanya terbuai oleh istri yang dicintainya (18-19). Dengan sengaja bahasa yang dipakai bersifat erotis karena memang mau menekankan bahwa kasih yang bersifat eros merupakan sesuatu yang indah untuk dinikmati dalam pernikahan. Bandingkan dengan bibir perempuan jalang yang meneteskan madu, tetapi kemudian pahit seperti empedu, juga langit-langit yang licin seperti minyak menjadi pedang yang mematikan (3-4). Di ayat 20 kita melihat argumentasi penulis amsal: ketika engkau dapat menikmati kasih eros dengan istri yang mengasihimu (18-19), tidak seperti perempuan jalang yang akan menyesatkanmu (6), mengapa engkau mau berahi akan perempuan jalang?

Namun alasan mendasar mengapa orang harus setia dalam pernikahan, yaitu karena “segala jalan orang terbuka di depan mata Tuhan” (21). Tuhan mengawasi gerak gerik manusia, dan karenanya ada hukuman bagi orang fasik (22-23) yang akan membawa kepada kematian, bukan hanya kemungkinan belaka, tetapi merupakan suatu kepastian.

Tuhan telah menciptakan pernikahan supaya manusia dapat menikmati kehidupan seksual yang indah dan berkenan kepada Tuhan. Jangan mencari kepuasan yang mematikan karena pasti kita akan menyesal. Dan ingatlah, Tuhan mengawasi kita!

Diskusi renungan ini di Facebook:
http://apps.facebook.com/santapanhar…?d=2011/09/17/

Sumber : www.sabda.org

Leave a comment